Showing posts with label ARTIKEL PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label ARTIKEL PENDIDIKAN. Show all posts
Data Sementara Jumlah Peserta UKG yang Tidak Lolos Verval

Data Sementara Jumlah Peserta UKG yang Tidak Lolos Verval

Data Sementara Jumlah Peserta UKG yang Tidak Lolos Verval - Kabar buruk datang dari Pekalongan-Jawa Tengah, Menurut data yang dihimpun melalui Pengelola Tunjangan Profesi Guru (TPG) Dindikpora Kota Pekalongan, Bapak Mabruri bahwa 400 dari 3.404 calon peserta UKG (Uji Kompetensi Guru) tahun 2015 untuk wilayah Kota Pekalongan dinyatakan tidak lolos verifikasi dan validasi (verval).

400 orang tersebut tereliminasi dengan berbagai alasan, antara lain bukan berstatus guru, sudah mutasi/pensiun, maupun latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan mapel yang diampu.

"Ada yang statusnya bukan guru, tetapi TU. Ada pula yang guru tetapi sudah mutasi atau pensiun, serta ada guru yang tidak bisa memilih mata pelajaran yang diikuti karena latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan tugas dia mengajar," ungkap Mabruri, Kamis (1/10) melalui jpnn.com

Perlu diketahu bahwa salah satu syarat yang harus dimiliki setiap guru agar bisa mengikuti UKG yang akan digelar pada pertengahan bulan November mendatang adalah bersertifikat pendidik mata pelajaran sesuai dengan ijazah yang dimiliki.

"Misalnya, guru TK yang belum bersertifikat pendidik mata pelajaran yang diikuti harus sesuai ijazahnya. Padahal guru tersebut berijazah S1 Pendidikan Agama Islam. Jadi, guru yang bersangkutan tidak bisa mengikuti Uji Kompetensi Guru sebagai Guru TK," jelas dia.
wimaogawa.blogspot.com
Mabruri menambahkan, pihaknya saat ini  tengah melakukan verval terhadap 3.404 guru TK sampai SMA/sederajat yang akan mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 pada pertengahan November mendatang. Proses verval dilakukan untuk mengetahui kondisi atau status terakhir dari guru calon peserta UKG tersebut.

Sedangkan data 3.404 guru calon peserta UKG 2015 itu bersumber dari database Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat.

"Karena mungkin ada guru yang sudah tidak aktif ataupun pensiun, sehingga perlu kita verval lagi. Termasuk verval untuk mata pelajaran yang diikuti. Sebab data 3.404 guru itu kita dapat dari database pusat, yang mungkin diambil pada awal tahun 2014 atau akhir 2014," terangnya.

Nama-nama guru yang akan diverifikasi itu dikirimkan oleh masing-masing sekolah tempat guru yang bersangkutan mengajar ke Dindikpora. Hingga kemarin, proses verval belum seluruhnya rampung, sehingga kemungkinan jumlah yang tereliminasi bisa bertambah.

Bahkan menurut Mabruri, masih ada sekolah yang belum mengirimkan datanya. "Diharapkan, sekolah-sekolah tersebut segera mengirimkan data guru yang dimiliki, sehingga bisa segera kita lakukan verifikasi dan evaluasi," harapnya.

Mabruri menegaskan bahwa UKG 2015 ini sudah merupakan kewajiban untuk diikuti seluruh guru di seluruh Indonesia. UKG ini dilaksanakan untuk memetakan kompetensi guru, dan akan menjadi dasar bagi Kemendikbud untuk menentukan sistem pembinaan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.

Pemerintah melalui Kemendikbud telah menargetkan bahwa hingga 2019 mendatang, nilai kompetensi rata-rata dari guru bisa mencapai angka 80. Pencapaian nilai tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Untuk tahun ini diharapkan rata-rata nasional nilainya bisa 55. Sedangkan tahun kemarin nilainya masih 47. Jadi dari tahun ke tahun diharapkan ada peningkatan nilai kompetensi," bebernya.

Mabruri menambahkan bahwa jadwal pelaksanaan UKG secara nasional akan digelar pada 9-27 November mendatang. Tetapi untuk Kota Pekalongan, waktu pasti pelaksanaannya masih akan dikonfirmasikan lagi dengan pusat. "Tapi yang jelas tidak melampaui rentang waktu pelaksanaan UKG yang telah ditentukan," tandasnya.

sumber : jpnn.com
Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015

Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015

Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015 - Bapak/Ibu Guru serta Rekan Operator Sekolah Indonesia Hari Kesaktian Pancasila tidak lepas dari sejarah Pemberontakan G30S PKI yang telah menewaskan para Jenderal terbaik Indonesia saat itu. Untuk menghargai jasa Pahlawan yang telah gugur pada saat pemberontakan tersebut diperingatilah Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 01 Oktober.

Pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 01 Oktober 2015 mendatang mengambil sebuah tema "Hari Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila". Untuk penyelenggaraan “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila” Tahun 2015 secara terencana, sistematis, terarah, menyeluruh, dan terpadu, perlu dibentuk panitia baik di lingkungan pemerintahan, swasta, dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah, serta di luar negeri.

Dalam menyongsong peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut Panitia Pelaksana Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2015, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Ketua Penyelenggara, Direktur Jenderal Pendidikan telah membuat Pedoman Pelaksanaan hari Kesaktian Pancasila 2015.
wimaogawa.blogspot.com
Berikut Ketentuan Pelaksanaan Upacara Hari Kesaktian Pancasila untuk Sekolah Negeri/Swasta dan Kampus :

Ketentuan – ketentuan penyelenggaraan di pusat secara mutatis-muntandis berlaku untuk penyelenggaraan di kampus dan sekolah-sekolah terutama untuk urutan acara pokok yang ditentukan sebagai berikut:
1. Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara, dipimpin oleh Komandan Upacara
2. Laporan Komandan Upacara, upacara siap
3. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara
4. Pembacaan Teks Pancasila
5. Pembacaan Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
6. Pembacaan Naskah Ikrar
7. Pembacaan Naskah Doa
8. Andhika Bayangkari
9. Laporan Komandan Upacara, upacara selesai
10. Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara
11. Upacara selesai
Pimpinan pelaksanaan penyelenggaraan diserahkan kepada Kepala Sekolah, atau Rektor berdasarkan Instruksi Menteaari Pendidikan dan Kebudayaan.

Selengkapnya download Pedoman Pelaksanaan Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015 melalui link di bawah ini:
Download Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015

Demikian informasi Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2015, semoga bermanfaat.
Akhirnya Terkuak Mengapa Program Wajib Belajar 12 Tahun Tidak Maksimal

Akhirnya Terkuak Mengapa Program Wajib Belajar 12 Tahun Tidak Maksimal

Akhirnya Terkuak Mengapa Program Wajib Belajar 12 Tahun Tidak Maksimal - Pembangunan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan Nasional. Oleh karena itu pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus diperhatikan dan dirancang dengan seksama berdasarkan pemikiran yang matang.

Bangsa yang maju dan berdaulat mendambakan rakyatnya sejahtra, tentram, adil dan damai. Kemajuan suatu bangsa dapat dinilai dari bagaimana penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan terhadap rakyatnya di suatu bangsa tersebut berlangsung? Negara yang lebih modern dan maju, tigkat pendidikannya relatif lebih baik dibanding negara yang masih berkembang. Dengan majunya teknologi diera globalisasi sekarang ini, manusia harus selalu dituntut meningkatkan proses berpikir melalui penciptaan dan perbaikan dalam menginovasi agar peradaban manusia makin meningkat seiring dengan perkembangan jaman.

Pada kenyataannya terbukti bahwa belum ada cara yang lebih inovasi dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia selain dengan melalui pendidikan, hanya dengan melalui pendidikanlah satu -satunya alat agar manusia dapat menigkatkan kemampuannya.

Dalam teori inovasi pendidikan menyatakan bahwa ketertinggalan pendidikan menjadikan suatu kebodohan, kebodohan akan selalu berkorelasi dengan kemiskinan. Jadi dari pernyataan diatas dapatlah disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat dan bangsanya maka strategi yang harus diperbaiki dan ditingkatkan adalah dari sisi pendidikannya, hanya pelayanan berpendidikan yang memadailah, orang dapat meningkatkan dan mempunyai kopetensi yang baik, agar dapat menggunakan kopetensinya secara malsimal dalam mengarungi dan menghadapi segala tantangan hidup yang semakin hari makin meningkat tajam.
wimaogawa.blogspot.com

Wajib belajar (Wajar) 12 tahun yang sudah diinstruksikan oleh Pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono sampai saat ini belum berjalan maksimal. Anggaran adalah masalah utama mengapa program ini belum berjalan maksimal.

“Program wajar 12 tahun sudah lama kami cetuskan. Sayangnya kebijakan ini tidak berbanding dengan anggaran. Itu sebabnya banyak program yang tidak jalan," kata‎ Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhamma‎d, Kamis (24/9) melalui jpnn.com.

Walaupun anggaran terbatas, Hamid menuturkan Kemdikbud tetap akan menyerahkan program Pendidikan Menengah ini ke provinsi yang rencananya akan dilakukan bulan April sampai Oktober 2016 mendatang. Sehingga masing-masing Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap program Wajar tersebut.

“Pemda jangan hanya ingin anggarannya dari pusat terus. Pendidikan menengah menjadi tanggung jawab pemda juga. Makanya, tahun depan kewenangannya kami serahkan ke daerah,” tuturnya melalui jpnn.com.

Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut, Hamid berharap target 97% siswa mengenyam pendidikan menengah dapat tercapai pada tahun 2020.

sumber  : Sumber Referensi
Sekolah Wilayah 3T Sebentar Lagi Akan Menikmati Akses Internet Cepat

Sekolah Wilayah 3T Sebentar Lagi Akan Menikmati Akses Internet Cepat

Sekolah Wilayah 3T Sebentar Lagi Akan Menikmati Akses Internet Cepat - Dengan berkembang pesatnya teknologi di masa kini berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Kegiatan Belajar Mengajar yang dulunya konvensional sekarang ini guru  dituntut agar bisa melakukan pembelajaran menyenangkan melalui sarana prasarana seperti komputer/internet.

Terbatasnya sarana internet ‎di sekolah-sekolah wilayah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menurut Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi, Kemdikbud sudah menandatangani MoU tentang Penyediaan Akses Internet dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran di sekolah pada Kamis (6/8).‎ Diharapkan, dengan kerja sama tersebut dapat memperlancar proses belajar mengajar di wilayah 3T.

"Kerja sama antara kedua kementerian bertujuan mewujudkan percepatan untuk penyediaan internet secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T)."‎ terang Didik, Jumat 7/8).
wimaogawa.blogspot.com
Dijelaskan Didik, kerja sama Kemdikbud dan Kemkomnfo mencakup penyediaan data dan informasi, pendampingan dan pengembangan sumber daya manusia, penyediaan akses internet dan akses komputer, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dengan kerja sama ini diharapkan para peserta didik yang sebelumnya terbatas sumber belajar dan informasinya menjadi lebih aktif dan semangat dalam belajar meskipun tinggal di daerah 3T

Sumber : jpnn.com
Permainan Tradisional Diminta Dimasukan Dalam Kegiatan Belajar Sekolah

Permainan Tradisional Diminta Dimasukan Dalam Kegiatan Belajar Sekolah

Permainan Tradisional Diminta Dimasukan Dalam Kegiatan Belajar Sekolah - Perkembangan teknologi tak pelak membuat pergeseran permainan tradisional di kalangan anak-anak. Dengan berkembangnya smartphone dan Komputer/Laptop membuat anak-anak lebih suka bermain di rumah daripada keluar rumah.

Kasus ini membuat beberapa Peneliti mengkritisi agar permainan tradisional dimasukan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini tidak lain bertujuan agar permainan tradisional tidak punah dimakan zaman.

Permainan tradisional dianggap perlu dimasukkan dalam kegiatan belajar di sekolah. Hal itu diungkapkan peneliti permainan tradisional dari Komunitas Hong Zaini Ali.

"Aplikasi permainan tradisional di sekolah tidak memerlukan waktu atau mata pelajaran khusus. Yang paling penting adalah bagaimana guru-guru bisa diajak berkreasi dan menggunakan permainan tradisional sebagai media penyampai suatu mata pelajaran,"kata Zaini, Senin (10/8).

Dia menambahkan, Indonesia memiliki banyak permainan tradisional karena letak geografis yang sangat luas. Nah, permainan tradisional itu juga mengandung nilai positif, terutama pendidikan karakter.

Zaini mengatakan, sosialisasi permainan tradisional ke masyarakat harus melibatkan banyak pihak. Ia mengakui, selama ini Kemendikbud sangat terbuka dalam membantu penyebarluasan informasi dan sosialisasi permainan tradisional di berbagai daerah melalui pameran, workshop dan seminar.

"Harapan saya nanti Kemendikbud bisa bikin program lain yang aplikatif. Artinya mereka (anak-anak) sudah dikenalkan (permainan tradisional), sudah tertarik, kemudian bagaimana aplikasinya di kelas,” tegas Zaini.

sumber : jpnn.com